Artikel-Hari Nasional. Tahukah teman-teman, tanggal 21 November diperingati sebagai “Hari Pohon Sedunia”. Sedangkan tanggal 28 November diperingati sebagai “Hari Menanam Pohon Indonesia” atau HMPI. Kegiatan nyata yang terlihat setiap tanggal tersebut adalah menanam pohon. Di lingkungan sekolah, para guru menggalakkan aksi menanam pohon. Sama seperti yang dilakukan oleh Sekolah Teladan Yogyakarta. Dalam rangka memperingati hari tersebut, KB-TK Teladan mengadakan kegiatan menanam tanaman seperti cabai, jahe, kencur, kunyit, bawang putih, dan krokot. Sedangkan anak-anak SD Teladan secara sukarela membawa tanaman untuk ditanam di sekolah. Kemudian pada jam istirahat, anak-anak secara bergilir merawat dan menyiram tanaman tersebut.
Kegiatan ini juga menjadi edukasi untuk anak-anak supaya peduli dengan lingkungan sekitarnya. Pohon yang telah ditanam, tentu harus dirawat dengan sebaik-baiknya. Cara yang dapat dilakukan oleh anak-anak cukup sederhana. Pohon disiram setiap hari dan diberi pupuk secukupnya. Tempatkan pohon di tempat yang memperoleh sinar matahari cukup.
Tidak hanya di sekolah, supaya kebiasaan positif ini selalu diingat oleh anak-anak, maka peran orangtua juga diperlukan. Ketika di rumah, orangtua juga perlu mengajarkan anak-anak untuk merawat lingkungan sekitar. Mengajak menyiram pohon setiap pagi atau sore hari atau yang dikenal dengan istilah berkebun.
Lalu bagaimana cara sederhana mengedukasi anak-anak supaya dapat merawat pohon sejak dini?
Berkebun/Menanam
Kegiatan berkebun/menanam ini sangat efektif untuk memperkenalkan anak-anak supaya mau merawat pohon. Berikan pula pemahaman bahwa menebang pohon sembarangan itu termasuk cara yang tidak dibenarkan. Cara ini terbilang sederhana untuk dilakukan orangtua kepada anak-anak. Edukasikan anak-anak dengan mengenalkan berbagai jenis pohon yang ada di sekitar rumah. Lebih efektif lagi apabila orangtua memiliki halaman luas yang dapat ditanami berbagai jenis pohon. Ajak anak-anak untuk menyiram pohon bersama.
Menanam Lebih dari Satu Jenis Pohon di Halaman Rumah
Kenalkan anak dengan jenis pohon yang belum ada di halaman rumah. Kemudian ajak untuk menanam dan merawatnya. Dengan mengetahui prosesnya, maka anak-anak diharapkan dapat lebih paham untuk merawat lingkungan. Selain anak-anak dapat mengenal lebih banyak jenis pohon, rumahpun dapat terlihat lebih rindang dengan keberadaan berbagai jenis pohon yang baru ditanam.
Bermain di Alam Terbuka
Bermain di alam terbuka juga menjadi salah satu alternatif untuk mendekatkan anak-anak dengan lingkungan. Biarkan anak mengeksplorasi lingkungan sekitarnya dengan cara mereka. Tugas orangtua adalah mendampingi anak-anak dan memperkenalkan lingkungan tempat mereka bermain. Contoh sederhana adalah memberikan edukasi kepada anak-anak untuk membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan.
Monitoring Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
Anak-anak dapat menanam satu jenis tanaman. Dapat dilakukan di rumah ataupun di sekolah. Kemudian anak-anak memonitoring perkembangan dan pertumbuhannya. Sediakan satu buku catatan khusus supaya anak dapat mencatat hasil pengamatannya.
Vertical Garden
Menanam dengan media pot dari botol bekas. Kegiatan ini sangat efektif dan efisien dilakukan oleh anak-anak. Bahkan secara tidak langsung, anak-anak belajar memanfaatkan sampah plastik yang masih bisa digunakan. Tidak perlu membeli pot, cukup memakai botol plastik bekas, bisa dijadikan sebagai pot. Seperti namanya, vertical garden berarti proses penataan tanaman pohon dilakukan secara vertikal atau tegak lurus yang dikenal pula dengan model taman dinding.
Kegiatan tersebut juga dapat memicu anak-anak supaya lebih aktif, menumbuhkan rasa empati, serta peduli untuk menyayangi pohon di sekitarnya. Anak-anak secara tidak langsung mempelajari proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Bagaimana? Mengajak anak-anak untuk merawat pohon dan peduli lingkungan itu ternyata mudah.